Karakteristik dan Elemen Sistem Informasi Psikologi serta Model Sistem Informsi Psikologi
Penulis : Larasanti Dwi Permata (4PA06)
Dosen : Ibu Fettiana Gianadevi
Dosen : Ibu Fettiana Gianadevi
Apa saja Elemen Sistem ?
Apa Contoh Model Sistem Informasi Psikologi ?
Sebelumnya kita akan membahas
pengertian sistem dari beberapa tokoh, salah taunya menurut Utama (2008) yang
mengatakan sistem berasal dari bahasa Latin (systēma)
dan bahasa Yunani (sustēma) adalah
suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk
memudahkan aliran informasi, materi atau energi.
Sedangkan Menurut
Kadir (2008), sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang
dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan.
Hutahaean (2015) berpendapat
bahwa sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul barsama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk
melakukan sasaran yang tertentu. Sistem memiliki karakteristik, antara lain :
1.
Komponen
2.
Batarasan sistem
3.
Lingkungan luar
sistem
4.
Penghubung sistem
5.
Masukan sistem
6.
Keluaran sistem
7.
Pengelolah sistem
8.
Sasaran sistem
Menurut Sutabri
(2012), sistem merupakan suatu kumpulan atau
himpunan dari unsur, komponen,
atau variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu. Sutabri menjelaskan bahwa supaya sistem dikatakan
sistem yang baik, maka sistem harus memiliki karakteristik dari sistem, yaitu :
1.
Komponen
Sistem (Components)
Suatu sistem
terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling
bekerja sama membentuk satu kesatuan. komponen-komponen sistem atau
elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari
sistem. setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan
suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
2.
Batasan
Sistem (Boundary)
Ruang lingkup sistem
merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem lainnya atau sistem
dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem
dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.
3.
Lingkungan
Luar Sistem (Environtment)
Lingkungan
luar (evinronment) dari suatu sistem
adalah apapun diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi. Lingkungan luar
sistem dapat bersifat menguntungkan dana dapat juga bersifat menguntungkan
sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan berupa energi dari sistem
dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan
dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
4. Penghubung Sistem (Interface)
Penghubung
(interfance) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem
yang lainya. melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir
dari satu subsistem ke subsistem yang lainya. Dengan penghubung satu subsistem
dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainya membentuk satu kesatuan.
5. Masukan Sistem (Input)
Masukan
adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem, dapat berupa perawatan (maintenance input), dan masukan
sinyal (signal input). Maintenance input adalah
energi yang dimasukan agar sistem dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk
didapatkan keluaran. Contoh dalam program sistem komputer adalah maintenance input, sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
6. Keluaran Sistem (Output)
Keluaran ini
merupakan masukan bagi subsistem yang lain. Seperti contoh sistem informasi,
keluaran yang dihasilkan adalah informasi, di mana informasi ini dapat digunakan
sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang merupakan
input bagi subsistem lain.
7. Pengolah Sistem (Process)
Suatu sistem
menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran. Contoh
sistem produksi akan akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, sistem
akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.
8. Sasaran Sistem (Objective)
Suatu sistem
pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang
akan dihasilkan sistem.
Sedangkan untuk elemen sistem. Menurut Fatta (2007),
dalam sistem memiliki elemen-elemen, elemen tersebut adalah:
a.
Tujuan
b.
Mekanisme
kontrol
c.
Input
d.
Transformasi
e.
Output
Menurut Amsyah
(2005), terdapat
modul sistem yang terdiri
dari empat elemen sistem,
yaitu:
1. Masukan
Masukan (input)
sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi
bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara
fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan
mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya
permintaan jasa pelanggan).
2. Pengolahan
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau
transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai,
misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang
tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia,
proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa
aktivitas pembedahan pasien.
3. Keluaran
Keluaran (output)
merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa
suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.
4. Umpan
balik/ Kontrol
Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran.
Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses.
Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.
Menurut
Laudon & Laudon (dalam Sukoco 2007) secara umum, sebuah sistem yang ideal
memiliki elemen sebagai berikut:
1. Input
Aliran sistem dimulai oleh input dari
beberapa jenis sumber daya. Di dalam area kerja, jenis input yang
biasa dijumpai adalah data, informasi, dan material yang diperoleh baik dari
dalam maupun luar organisasi.
2. Processing
Perubahan dari input menjadi output yang
diinginkan dilakukan pada saat pemrosesan yang melibatkan metode dan prosedur
dalam sistem, biasanya aktivitas ini akan secara otomatis mengklasifikasikan,
mengonversikan, menganalisis serta memperoleh kembali data atau informasi yang
dibutuhkan.
3. Output
Setelah melalui pemrosesan, input akan
menjadi output, berupa informasi pada sebuah kertas atau dokumen
yang tersimpan secara elektronik.
4. Feedback atau
umpan balik
Pemberian umpan balik mutlak diperlukan oleh sebuah
sistem, karena hal itu akan membantu organisasi untuk mengevaluasi dan
memperbaiki sistem yang ada sekarang menjadi lebih baik lagi.
5. Pengawasan
Pengawasan memiliki dimensi internal dan eksternal.
Dimensi internal adalah kebijakan perusahaan dan prosedur sistem yang harus
ditaati. Dimensi eksternal melibatkan negara, peraturan pemerintah, dan
regulasi yang berdampak pada kebijakan sistem begitu juga etika, serta
pertimbangan moral.
Model Sistem Informasi Psikologi
Sistem informasi psikologi adalah suatu kumpulan
data yang dapat digunakan untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi
penerima mengenai perilaku manusia atau proses mental yang berhubungan dengan
lingkungannya. Dengan adanya sistem informasi psikologi dapat membantu
mempermudah proses penanganan kasus-kasus yang berhubungan dengan psikologi,
dapat membantu mengakuratkan hasil-hasil diagnosis psikologi, dan dapat juga
meminimalisir terjadinya human error.
Penggunakan sistem informasi psikologi sudah sangat
banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya di dunia kerja. Tidak
sedikit sistem informsi psikologi yang mempermudah kinerja para psikolog salah
satunya adalah dalam pengerjaan psikotes. Alat tes psikologi yang dulunya hanya
dapat dikerjaan secara manual dan di skoring secara manual pula, sekarang sudah
banyak alat tes psikologi yang dapat dikerjaan di komputer ataupun tersebat
luas secara online. Salah satu contoh alat tes psikologi yang ingin saya bahas
yaitu 16 personality factors atau
biasa disebut 16 P.F.
Tes
kepribadian Enam-Belas Faktor merupakan karya adaptasi dari “Sixteen Personality Factors Questionnare
(16 P.F)” yang diciptakan Raymond
B. Cattel. Tes ini diterbitkan oleh Institut for Personality and Ability (IPAT) pada tahun 1972. Faktor-faktor kepribadian yang diukur oleh
tes 16 P.F
bukan saja unik tetapi benar-benar berdasarkan pada teori-teori personality
pada umumnya. Tujuan dari alat
tes 16 P.F adalah
untuk mengukur kemampuan mental dan juga guna menghasilkan penellitian yang
lebih cermat berdasarkan kepada aspek kepribadian yang normal. Alat tes 16 P.F dapat diakses secara gratis melalui
website 16personalities.com
Karakteristik
Sistem dari 16 personality
factors berdasarkan pendapat Sutabri (2012), yaitu :
1.
Komponen : Bagian-bagian yang mendukung
pembuatan sistem tes 16 personality factors
2.
Batasan sistem (Boundary) : Adanya batasan jenis usia pada pengerjaan tes 16 personality factors yaitu alat tes ini
dirancang untuk usia yang lebih dari 16 tahun.
3.
Lingkungan luar sistem (environtment) : Tes 16 personality
factors berbentuk penyataan yang dibuat sedemikian rupa hingga dapat mudah
dipahami
4.
Penghubung sistem (interface) : Keluaran (output)
yang diberikan oleh pengguna akan menjadi masukan (input) dalam sistem hingga menjadi penghubung sistem
5.
Masukan sistem (input) : Individu diminta untuk memilih penyataan yang
paling sesuai dengan dirinya
6.
Keluaran sistem (output) : Skor
atau hasil yang didapatkan.
7.
Pengolah sistem : Individu hanya diminta untuk menekan seberapa cocok
pernyataan tersebut dengan diri individu, setelah individu memberi jawaban pada
semua pernyataan maka hasil akan keluar dengan sendirinya beserta penjelasan
dari hasil tersebut.
8.
Sasaran sistem: Individu yang ingin
mengetahui aspek kepribadian apa yang dimiliki.
Elemen Sistem dari 16 personality
factors berdasarkan pendapat dari Amsyah (2005), yaitu:
1.
Masukan (input) : Memilih pernyataan yang paling menggambarkan individu yang
bersangkutan.
2.
Pengolahan (proses) : Individu diminta
untuk menekan seberapa cocok pernyataan tersebut dengan diri individu, setelah
individu memberi jawaban pada semua pernyataan maka hasil akan keluar dengan
sendirinya beserta penjelasan dari hasil tersebut.
3.
Keluaran (output): Skor atau hasil yang didapatkan.
4.
Umpan balik/ kontrol : Untuk mengetahui tipe kepribadian apa yang
dimiliki, lalu individu dapat mengintropreksikannya.
Daftar
Pustaka
Amsyah, Z. (2005). Manajemen sistem
informasi. Jakarta: PT. Gramedia pustaka umum.
Fatta,
H A. (2007). Analisis dan perancangan
sistem informasi. Yogyakarta. Andi Offset.
Hutahaean,
J. (2015). Konsep sistem informasi. Yogyakarta: Deepublish
Publisher.
Kadir,
A. (2008). Pengenalan sistem informasi.
Yogyakarta: Andi Offset.
Sukoco,
B. M. (2007). Manajemen administrasi perkantoran modern. Jakarta:
Erlangga.
Sutabri,
T. (2012). Analisis sistem informasi.
Yogyakarta: Andi Offset.
Utama,
I. M. (2008). Hukum lingkungan . Pustaka Sutra Bandung.
Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
BalasHapusDalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny