INTERNET ADDICTION DISORDER

Assalamualaikum semua..

Hai kalian..


Kali ini aku kembali untuk membahas tentang internet addiction disorder atau biasa dikenal dengan gangguan kecanduan internet. Dan aku akan memberikan beberapa fenomena atau berita yang berkaitan dengan IAD. Simak baik-baik ya..

Kita mulai..


Internet Addiction adalah suatu gangguan psikofisiologis yang meliputi :
·         Tolerance (penggunaan dalam jumlah yang sama akan menimbulkan respon minimal, jumlah harus ditambah agar dapat membangkitkan kesenangan dalam jumlah yang sama)
·         Whithdrawal symptoms (khususnya menimbulkan termor, kecemasan, dan perubahan mood)
·         Gangguan afeksi (depresi, sulit menyesuaikan diri)
·         Terganggunya kehidupan sosial (menurun atau hilang sama sekali, baik dari segi kualitas maupun kuantitas).

Seorang psikiater dari New York University, Dr. Joel Gold, menemukan adanya gangguan kejiwaan pada individu yang teradiktif internet, ia menyebutnya sebagai Truman Show Delusion, beberapa ahli lain menyebutnya sebagai internet delusion. Perilaku ini seperti gangguan delusi pada umumnya, individu seperti merasa dimatai-matai, berbicara sendiri menyangkut internet, pikiran yang tenggelam dengan dunia maya.

Internet Addiction diartikan sebagai sebuah sindrom yang ditandai dengan menghabiskan sejumlah waktu yang sangat banyak dalam menggunakan internet dan tidak mampu mengontrol penggunaanya saat online. Orang-orang yang menunjukkan sindrom ini akan merasa cemas, depresi, atau hampa saat tidak online diinternet.

Ketertarikan seseorang terhadap internet banyak tergantung kepada kepentingan, minat, dan kepribadian setiap individu. Orang dapat memperoleh informasi mengenai apa saja sesuai dengan bidang minat, dan perhatiannya. Meskipun demikian, ada tiga hal utama yang menjadi pintu masuknya keterlibatan seseorang dalam kecanduan internet yaitu pornografi, online game, dan jejaring sosial.


Ada beberapa tanda yang dapat diketahui penggunaan komputer dan internet yang tidak sehat, antara lain :
  • Tidak bisa berhenti menggunakan komputer
  •  Menggunakan komputer melebihi waktu yang telah dijadwalkan
  •  Menggunakan komputer secara tersembunyi agar tidak diketahui oleh bos ditempat kerja, atau sahabat, keluarga yang mengeluh tentang perilaku Anda dalam menggunakan komputer atau internet
  •  Menggunakan komputer secara berulang ketika merasa sedih, tidak senang atau adanya dorongan seksual
  • Merasa gelisah, tertekan bila berhenti menggunakan internet atau komputer
  • Selalu memikirkan hal-hal menyangkut internet, termasuk didalamnya perencanaan hal-hal yang akan dilakukan ketika online nantinya disaat tidak menggunakan internet
  •  Meningkatkan permasalahan yang muncul berkenaan dengan tugas-tugas, pekerjaan, dan hubungan interpersonal selama penggunaan komputer berlebihan
  • Perasaan senang berlebihan secara berulang ketika menggunakan internet dan diikuti penyesalan setelah mengakhiri online karena banyak waktu yang terbuang dari semestinya waktu yang bisa digunakan untuk pekerjaan yang lain.
  • Tetap berada di depan komputer atau internet meskipun sudah tidak ada hal yang dapat dilakukan lagi oleh individu atau berkenaan dengan aktivitas di internet

Untuk mencegah / menghindari terjadinya kecanduan internet ada beberapa hal yang dapat dilakukan, antara lain :

         1. Bagi orang tua
·         Memberikan waktu & kasih sayang yang cukup terhadap anak-anak.
·         Lakukan evaluasi dan konseling terhadap anak-anak
·         Pahami keunikan tiap kepribadian
·         Memahami emosi anak-anak & perhatikan kegagalan dan kekecewaan anak.
·         Memberi pemahaman kepada anak tentang internet
·         Membatasi waktu pengguna internet
·         Mengetahui situs apa yang digunakan oleh anak-anak.

2. Dari diri sendiri
·         Melakukukan hal yang disenangi (hobi)
·         Hapus aplikasi dari alat komunikasi anda
·         Mengatur waktu
·         Mengurangi kontak social di social media
·         Sering membaca artikel / situs atau buku dan juga mengikuti sosialisasi mengenai bahaya
·         Sering bertemu dan berinteraksi dengan teman secara langsung

Internet addiction disorder terjadi di setiap penjuru dunia dan tidak mengenal usia, ada beberapa fenomena / berita yang akan aku bahas berkaitan dengan IAD ini.

Di salah satu artiket yang dimuat oleh psikologizone.com memberitakan bahwa 
“sekitar 500 ribu masyarakat Jerman masuk dalam kategori pecandu internet. Rata-rata mereka menunjukkan simtom yang sama dengan kecanduan narkoba atau alkohol. Para pecandu merasakan hidup tanpa gairah bila tidak ada internet. Akibatnya, generasi muda Jerman bisa terancam karna kondisi tersebut.

“Abad ke 21, baik di bidang kerja maupun secara pribadi, orang tidak bisa lepas dari internet”, kata Michael Bender, dokter kepala bagian psikiatri, psikosomatis dan psikoterapi di rumah sakit Rhein-Jura.

Menurut laporan pemerintah setempat, lebih dari setengah juta warga usia 14 hingga 64 tahun mengalami kecaduan internet. Sebanyak 250 ribu pecandu internet masuk dalam usia remaja, dengan laki-laki remaja sebagai pecandu paling beresiko. Sedangkan perempuan lebih candu pada jejaring sosial dibandingkan laki-laki.

“Penderitanya menunjukkan gejala yang sama seperti pecandu minuman keras atau narkoba”, kata Michael Bender.

Mereka yang mengalami kecanduan internet kerap memutus komunikasi dengan keluarga dan teman mereka di dunia nyata. Hal pertama yang dilakukan saat setelah bangun tidur adalah hidupkan komputer dan segera online.

“Banyak yang menyadari, mereka mengabaikan aktifitas sosial dan kegiatan waktu luangnya. Tapi tidak mampu keluar dari jeratan dunia virtual. Mereka tidak bisa lagi mengendalikan konsumsinya akan internet”, kata Bender.

Di lain kesempatan, Dokter kepala di bagian psikiatri anak-anak dan remaja di rumah sakit anak-anak Hannover, Christoph Möller mengatakan, aktivitas tinggi dalam penggunaan internet tidak berarti dianggap kecanduan.

“Yang kritis adalah, jika orang itu menderita atau memicu kerugian, jika ia tidak lagi pergi ke sekolah dan mengabaikan kontak sosial”, paparnya.

Pada 2008 telah dibuka bagian rawat jalan untuk kecanduan games pertama di Jerman, tepatnya di rumah sakit kedokteran psikomatis Universitas Mainz. Saat ini beberapa instalasi telah menerapkan hal yang sama. Para pasien kembali belajar dari awal, bagaimana bergaul secara sehat melalui internet. Mereka perlu untuk sadar kembali akan kesehatan fisik dan mencari hobbi baru.
Sementara itu, Christoph Möller menyarankan pada orang tua untuk menjauhkan komputer dari kamar tidur anak, sebab anak-anak memerlukan citra pancaindera yang luas bagi dalam perkembangan mereka. Namun tetap diakui, tidak mudah bagi orang tua untuk tampil sebagai panutan di era zaman informasi ini.”

Ada pun salah satu artikel yang dimuat oleh indowebasia.com

“Dengan emosi yang masih labil, remaja rentan mengalami gangguan jiwa. Bukan hanya asmara, hobi bermain game juga bisa membuat jiwanya terganggu. Di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Grogol misalnya,sudah empat remaja yang dirawat karena kecanduan game online. Salah satunya kini masih dirawat di Instalasi Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja, RSJ Soeharto Heerdjan, atau yang lebih dikenal dengan nama RSJ Grogol karena terletak di kawasan Grogol, Jakarta Barat.
Remaja tersebut, sebut saja namanya Andi, sebenarnya anak yang berprestasi di sekolahnya. Masalahnya hanya satu, remaja berusia 17 tahun ini tidak pernah bisa lepas dari permainan video game yang memang sudah menjadi kegemarannya sejak masih kecil. Belakangan, saking asyiknya memainkan video game, Andi mulai menarik diri dari pergaulan dan sering bolos sekolah. Orangtua yang merasa khawatir berusaha melarang, namun ketika video gamenya diambil, maka Andi mulai kehilangan kontrol lalu ngamuk-ngamuk. "Pandangan matanya jadi hostile kalau dilarang main video game. Tatapannya memusuhi," tutur dr Suzy Yusna Dewi, SpKJ(K), Kepala Instalasi Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja RSJ Grogol saat ditemui dalam kunjungan media di tempat kerjanya, Jumat (5/10/2012).

Kecanduan games tidak bisa dianggap sepele, terutama kalau sudah mempengatuhi perilaku. Menurut dr Suzy, gangguan jiwa psikotis yang ditandai dengan cara berpikir yang mulai kacau bisa juga berawal dari kecanduan games yang tidak ditangani dengan baik. Ditambahkan oleh dr Suzy, kasus Andi sudah termasuk gangguan jiwa psikotis karena sampai ngamuk-ngamuk kalau dilarang orangtuanya. Itu berarti keinginannya untuk selalu bermain video games telah mengganggu perilaku dan membuatnya gelisah sepanjang waktu."Perlu treatment itu kalau sudah mengganggu fungsi sehari-hari, misalnya nggak mau sekolah. Nggak mau sekolah itu merupakan kedaruratan psikiatri utama pada anak dan remaja," tambah dr Suzy.

Treatment atau penanganan yang diberikan di RSJ Grogol antara lain mencakup terapi perilaku dan kalau diperlukan juga akan diberikan obat-obatan antipsikotik. Andi termasuk bagus dalam merespons terapi, sehingga dalam tiga minggu masa perawatan perilakunya sudah lebih terkontrol, dan dalam waktu dekat bisa kembali ke rumah orangtuanya lagi.”

Sumber :

TERIMA KASIH SUDAH BERKUNJUNG..
HAVE A GOOD TIME..

Komentar

  1. Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
    Dalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
    Yang Ada :
    TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
    Sekedar Nonton Bola ,
    Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
    Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
    Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
    Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
    Website Online 24Jam/Setiap Hariny

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer