Perilaku Prososial Di Internet Beserta Kasusnya

Mata Kuliah Psikologi dan Teknologi Internet
Dosen : Maria Chrisnatalia
Larasanti Dwi Permata (14516001)
2PA06

A.    Definisi Perilaku Prososial
Menurut Staub (1978) menjelaskan bahwa perilaku prososial dapat dimengerti sebagai perilaku yang menguntungkan penerima, tetapi tidak memiliki keuntungan yang jelas bagi pelakunya (dalam Dayakisni & Hudaniah, 2009: 155).
Menurut Sears (1991) tingkah laku prososial merupakan tingkah laku yang menguntungkan orang lain. Tingkah laku prososial ini meliputi segala bentuk tindakan yang dilakukan atau direncanakan untuk menolong orang lain, tanpa memperhatikan motif si penolong.
Menurut Dayakisni dan Hudaniah (2009) menjelaskan bahwa perilaku prososial adalah segala bentuk perilaku yang memberikan konsekuensi positif bagi si penerima, baik dalam bentuk materi, fisik ataupun psikologis tetapi tidak memiliki keuntungan yang jelas bagi pemiliknya.
Menurut Shaffer (2000) perilaku prososial adalah segala tindakan yang menguntungkan orang lain, seperti berbagi dengan seseorang yang kurang beruntung dari dirinya, menghibur, menyelamatkan orang yang tertekan, bekerja sama dengan seseorang atau membantu mencapai objektif, atau bahkan hanya membuat orang merasa senang dengan memujinya pada keahliannya (dalam Darmidji, 2011: 30).
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa perilaku prososial merupakan perilaku sosial positif yang mendatangkan keuntungan bagi si penerima dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraannya sehingga kondisi fisik, materil, dan psikis penerima tersebut menjadi lebih baik, hanya saja bagi pelaku tidak begitu tampak keuntungan yang didapatkannya.
B.     Aspek-Aspek Perilaku Prososial
Eisnberg dan Mussen (1989 dalam Dayakisni & Hudaniah, 2009: 155) menjelaskan bahwa perilaku prososial mencakup tindakan-tindakan sebagai berikut:
1.      Sharing (berbagi): memberikan kesempatan kepada orang lain untuk dapat merasakan sesuatu yang dimilikinya, termasuk keahlian dan pengetahuan.
2.      Cooperative (kerjasama): melakukan kegiatan bersama dengan orang lain untuk mencapai cita-cita yang diinginkan bersama.
3.      Donating (menyumbang): merupakan perbuatan yang memberikan secara materil kepada seseorang atau kelompok untuk kepentingan umum yang berdasarkan pada permintaan, kejadian, dan kegiatan.
4.      Helping (menolong): membantu orang lain secara fisik untuk mengurangi beban yang sedang dilakukan.
5.      Honesty (kejujuran): merupakan tindakan dan ucapan yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
6.      Generosity (kedermawanan): memberikan sesuatu (biasanya berupa barang dan uang) kepada orang lain atas dasar rasa kemanusiaan.
7.      Mempertimbangkan hak dan kesejahteraan orang lain: suatu tindakan dalam melakukan suatu hal untuk kepentingan pribadi yang berhubungan dengan orang lain tanpa mengganggu dan melanggar hak dan kesejahteraan orang lain.
Sampson (dalam Darmadji, 2011: 31) menjelaskan bahwa aspek-aspek perilaku prososial adalah sebagai berikut:
1.      Peduli, yaitu mampu memberi perhatian dan membantu orang lain dengan cara meringankan beban fisik atau psikologis yang sedang dirasakan orang tersebut.
2.      Bekerja sama, yaitu mencapai tujuan melakukan pekerjaan atau kegiatan secara bersama berdasarkan kesepakatan untuk mencapai tujuan bersama pula.
3.      Berbagi rasa, yaitu kesediaan untuk ikut merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain.
4.      Memberi atau menyumbang, yaitu berlaku murah hati kepada orang lain.
5.      Memberi fasilitas untuk kesejahteraan orang lain, yaitu perduli terhadap permasalahan orang lain.

C.    Prososial Berkaitan Dengan Internet
Jejaring sosial merupakan ilmu yang mempelajari mengenai pola interaksi dalam masyarakat. Menurut definisi oleh Wasserman dan Faust (1994) jejaring sosial dapat dipandang sebagai sistem hubungan sosial ditandai dengan serangkaian actor dan ties dalam sosial mereka. Secara umum actor mengacu kepada perorangan, organisasi, industri, atau bahkan suatu negara. Actor juga didefinisikan sebagai social entities, dapat berupa individu maupun kolektif dalam unit sosial dihubungkan dengan garis konektivitas (ties). Garis konektivitas membentuk jaringan sosial secara langsung dan tidak langsung, hal tersebut berdasarkan konfirmasi dari hubungan oleh para actor (Cross & Parker, 2004). Ties didasarkan pada percakapan, kasih sayang, persahabatan, kekerabatan, otoritas, pertukaran informasi, atau hal lain yang membentuk dasar dari sebuah hubungan sosial (Newman, 2004). Kuat lemahnya ties dalam suatu jejaring sosial oleh Granovetter (dalam Carolan & Natriello, 2006) dipengaruhi oleh 4 kriteria sebagai berikut :
1.      Durasi
2.      Intensitas emosional
3.      Keintiman
4.      Pertukaran layanan atau bantuan
Jejaring sosial menunjukan bagaimana hubungan individu menghubungkan orang-orang , kelompok atau organisasi dalam menghasilkan peluang serta konteks untuk perilaku manusia, dan berguna dalam memvisualisasikan pola dalam interaksi sosial (Scott, 2000). Dalam jaringan sosial,interaksi mengacu pada suatu jenis hubungan, yang diwujudkan oleh berbagai jenis bentuk hubungan sosial, baik positif maupun negatif, seperti persahabatan, kerjasama, kepercayaan, atau bahkan konflik dan pertentangan (Carrington, Scott & Wasserman, 2005). Christakis dan Fowler (2010) berpendapat bahwa, jikaseseorang yang tidak pernah bersikap murah hati atau bersikap altruistik terhadap teman dalam ikatan jejaring sosial, seperti tidak pernah berbalas budi atau, lebih buruk, selalu melakukan kekerasan terhadap satu sama lain, ikatan sosial yang dimilikinya akan terputus dan jaringan pertemanan akan hancur.
Perilaku prososial dapat mengurangi perilaku antisosial, yang secara sederhana, digambarkan sebagai perilaku yang tidak diinginkan dalam lingkungan sosial merupakan lawan dari perilaku prososial (Millon, dkk, dalam Millie 2009). Bisa dikatakan bahwa perilaku prososial dan antisosial sangat berkaitan. Perilaku antisosial lebih mengarah menentang pada norma norma yang berlaku pada masayrakat (Connor, 2002).
D.    Contoh Kasus
Seorang anak yang telah diajarkan orang tuanya untuk menolong sesama dan berbuat hal-hal yang baik akan berusaha melakukan perilaku yang diajarkan tersebut. Karena pada dasarnya anak masih dalam proses pembentukan berdasarkan hal-hal baru dan proses pembelajaran termasuk meniru. Oleh karena itu anak hanya bisa menerima dan mencoba hal-hal yang diajarkan oleh orang yang dirasa dapat dipercaya dan dijadikan sebagai panutan dalam berperilaku salah satunya adalah orang di lingkungan keluarga.
Nindy adalah seorang anak perempuan berumur 4 tahun. Nindy telah diajarkan oleh orang tuanya untuk menolong orang yang membutuhkan dan berperilaku selayaknya anak yang baik. Suatu saat Nindy dihadapkan dengan situasi dimana terdapat seorang yang memiliki sifat ramah dan menyukai anak-anak. Orang tersebut telah akrab dan membutuhkan pertolongan (Om Anas). Pada situasi tersebut Om Anas mengalami kesulitan dalam mengambil handphone yang terdapat pada tempat yang sempit. Nindy merasa harus menolong Om Anas untuk mengambilnya dan ia mampu untuk melakukannya. Sehingga Nindy mengambil handphone tersebut yang terdapat pada sebuah celah kecil dan mengembalikannya pada Om Anas

Komentar

  1. Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
    Dalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
    Yang Ada :
    TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
    Sekedar Nonton Bola ,
    Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
    Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
    Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
    Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
    Website Online 24Jam/Setiap Hariny

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer